Minggu, 15 Maret 2015

True Story 1

who i'm i?
               Orange jingga sore ini menemaniku mengiringi gerakan tanganku menyelesaikan tugas yang menurutku sangat luar biasa.suara keyboard masih enak terdengar di telingaku mengikuti  alur ingatanku yang sebenarnya masih ku susuri.
              Usia tujuh tahun bagiku awal sejarah yang mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang membahagiakan tapi tidak bagiku hari pertama sekolahku aku di temani oleh saudaraku bukan ibuku sendiri,hari pertama ku sering menangis karena pensil dan penghapusku hilang terus terkadang aku iri dengan mereka yang di antarkan oleh ibunya.tidak banyak yang bisa ku ingat di usia tujuh tahunku tapi  di kelas 1 itu pun aku meraih juara1 lomba cerdas cermat sangat lekat dalam ingatanku medalinya adalah uang logam berwarna emas dengan pita merah di leherku.kelas 1,2 dan 3 tidak banyak aku mempunyai teman karena dari kecil aku terbiasa hanya bermain dengan kedua saudariku saja tidak bermain dengan teman di luar yang lainnya. aku di tingalkan ibuku tidak lama kami hanya berbeda tempat saja entahlah waktu itu aku tidak terlalu mengerti.tapi dengan di tinggalkannya ibu di sana pembelajaran mandiriku di mulai.banyak yang bisa kupahami dari beberapa kejadian yang ku alami.usia sekolah dasarku ku nikamti mungkin dengan kebahagiaan,perjuangan,kesedihan dan banyak yang lainnya lagi.di kampung aku tidak mempunyai temn bermain karena teman seusiaku semuanya laki-laki.
            yang paling sedih adalah ketika ku memasuki jenjang smp orang taku bingung karena mereka hanya memegang uang 400.000 untuk smp ku kalau di hitung secara logika mana cukup untuk memasukan ku ke smp  
,sayangnya alloh berkata lain bapak masih mengingat teman lamanya yang saat itu sebagai kepala sekolah di smp yang terbilang favorite di daerahku dan ternyata alloh menakdirkanku sekolah di di smp itu dengan basiswa dikarenakan nilai-nilaiku bagus saat sekolah dasar kun fayakun.
Setelah lulus sma aku memaksa bapaku untuk mendukungku melanjutkan kuliah karena memang kusadari bapak sudah tidak mampu lagi untuk membiayaiku sekolah lagi banyak kejadian yang mengharukan saat aku ingin kuliah.dan alhamdulullah meskipun aku daftar di gelombang yang terakhir sekali aku mendapatkan beasiswa 100 % tapi tetap jika ukurannya untuk keluargaku masih berat ibuku memakai tabungan untuk membangun rumah untuk aku kuliah sangat menyedihkan sekali bapaku menjual burung kesayangannya untuk mengirimku uang.anyak kejadian yang enyedihkan yang sudah aku alami selama kuliah dan itu menjadikanku semakin kuat untuk menjalani hidup begitu juga untuk ke empat adikku yang sangat aku cintai karena aku kuliah mereka pun sangat terpengaruh aku mohon dengan keadaan ini aku bertekad untuk sukses karena kesuksesanku di tunggu banyak orang.mereka yang sudah banyak berkorban untukku mereka yang tulus mencitaiku dan mereka yang sangat aku cintai.mohon maaf aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk kalian targetku kedepannya sebelum aku lulus aku ingin sudah punya usaha dan memunyai pegawai bapak berhenti kerja dan mempekerjakan orang lain membiayai sekolah adik-adiku sampai kuliah,mempunyi perusahaan,mempunyai yayasan untuk penghapal al qur'an,yatim piatu dan anak jalanan,juga menjadi dosen agar ilmuku terus mengalir,mimpi terdekatku membeli mesin kangen water.:) mimpi terbesarku menjadi penerus muhammad al fatih,sholahuddin al ayyubi,n i'm fighter the world with alloh,ku produktifkan hidupku untuk alloh karena cita-cita tertinggiku melihat wajah alloah bertemu kekasinhya rasululloh.
This is my story and you?mana ceritamu
Karena mengejar mimpi tak semudah membalikan telapak tangan selalu lengkap dengan tangisan, perjuangan dan kegagalan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar